Selasa, 30 Juni 2009

Menghargai Pasangan Bisnis Adalah Sebuah Kedewasaan Dalam Berpikir

Pada suatu masa kami bertiga bersepakat untuk berbagi resiko atas Investasi yang kami pergunakan untuk menjalankan sebuah bidang usaha bersama . Dengan semangat kebersamaan dalam rangka menciptakan saluran berkah bagi orang banyak , maka tujuan mulia tersebut kami jalankan dalam rangka mencari kemanfaatan .

Pada kondisi yang kasuistik salah satu istri mitra kita dengan arogansinya mencoba untuk berperan secara congkak dan tidak tahu diri , sehingga dengan sangat terpaksa pada sebuah pertemuan internal hal tersebut kami munculkan sebagai topik pembicaraan . Pada akhir pembicaraan terjadi kesepakatan untuk bersikap profesional seperti harapan kita bersama .

Apa lacur ... beberapa hari berlalu ternyata rasa iri dengki serta niat untuk bersikap curang menyebabkan munculnya rencana rencana busuk untuk menghilangkan peran oranglain dalam suatu kerjasama tersebut ... sehingga muncullah memo internal yang menyiratkan sebuah cara cara busuk untuk mencurangi salah satu pihak dengan hasil akhir supaya ( ujung ujungnya duit ) uang yang di bawa pulang ke rumah relatif lebih banyak dari yang lain .

Memo internal yang bertujuan menentukan angka tunjangan keluarga , tunjangan transportasi , tunjangan pengalaman , sehingga akan memberi kesempatan untuk mendapat Take Home Pay yang lebih tinggi dari yang lainnya .

Dalam benak dan hati ini ... saya tertawa keras .. ternyata permainan licik seperti ini mudah saya baca meski hanya cukup dengan sebelah mata saja . Dan bodohnya salah satu istri partner kerja kami ini tidak dapat melihat orang lain dengan cermat , pada sisi pengalaman kerja inilah dia berencana akan membuat saya untuk mendapatkan Take Home yang lebih kecil .

Apa yang membuat saya tertawa keras , karena dia tidak tahu bahwa sayapun memiliki berkas Surat Pengalaman kerja yang saya miliki ketika saya bekerja di sebuah perusahaan nasional yang cukup bergengsi ( di salah satu anak perusahaan PT. BIMANTARA ) di bidang ekspedisi muatan kapal laut .

Akan tetapi sayapun perlu untuk memuaskan niat busuk dan licik istri partner saya tersebut , biarlah saya mendapat nilai Take Home Pay yang lebih kecil ... ha ha ha ...

Ironi memang bagaimana mungkin sebuah mutiara dapat keluar dari mulut seekor anjing ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar