Senin, 10 Mei 2010

Bagaimana Cara Menyikapi Bos Yang Menyebalkan

Berikut ini kita bisa mengenali tipe-tipe bos menyebalkan dan jalan keluar menghadapinya.

Atasan yang menyebalkan
selalu menunjukkan ingin mengadu kuat walaupun semua orang tahu, sebenarnya dia lemah. Dia tidak akan membela Anda pada saat Anda menghadapi masalah besar. Akibatnya, Anda bekerja di bawah standar dan dia tidak peduli selama itu masih sesuai dengan dana. Dia gampang dipengaruhi oleh teman sejawat Anda dan bahkan menyenangi persaingan yang tidak sehat. Dia adalah contoh klasik dari bos yang lemah dan sangat tidak baik. Beberapa atasan memang menyebalkan. Bisa saja seorang atasan merupakan neraka bagi seorang pegawai tapi bagi pegawai yang lain dia merupakan surga. Bila Anda karyawan yang disiplin, Anda pun akan merana, putus asa jika punya atasan yang suka membolos. Dia merupakan atasan yang tertutup sedangkan Anda bawahan yang terbuka. Anda suka pengarahan sementara dia beranggapan Anda sudah cukup menguasai pekerjaan Anda. Anda berharap dapat pulang jam 18.00 sementara dia tipe pekerja keras.

Nah, sebelum menganggap bos Anda benar-benar "brengsek", tanyakan pada diri sendiri, "Apakah dia tidak bermasalah dengan pegawai yang lain? Apakah dia bersikap demikian dengan semua orang atau hanya pada Anda?" Kunci untuk dapat berhubungan baik dengan atasan adalah dengan berusaha mengerti motivasinya yang bisa jadi berbeda dengan yang Anda pikirkan. Berikut tipe umum yang dimiliki atasan yang tidak baik dan strategi untuk menghadapi mereka.

Atasan Lemah
Dia tidak akan membela Anda, tak mau mengambil risiko, sikapnya tidak tegas dan janjinya tak bisa dipegang. Soal penyebabnya, bisa berbeda-beda. Biasanya dia hanya ingin disenangi setiap orang dan tidak bisa menghadapi konflik. Bisa jadi pula karena dia terlalu sibuk untuk mengerti permasalahan atau karena sikapnya memang tidak pedulian. Seringkali atasan yang demikian malas menjadi atasan dan lebih senang menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya disebabkan oleh pelatihan yang salah atau ia punya hambatan untuk memimpin.

Jika kebetulan memiliki bos jenis ini, simak penyebabnya. Kalau bos tipe yang ingin disukai setiap orang, hindari komunikasi yang bertentangan dengannya atau jangan libatkan masalah emosional. Selama masih mampu, atasi masalah Anda sendiri. Kalau masalahnya dia tidak dapat menyelesaikan problem sesuai dengan kepemimpinannya, bicaralah dengan bos yang lebih tinggi kedudukannya.

Bila atasan bersikap tidak pedulian atau malas, bekerjalah di sekitar dia. Ambil inisiatif untuk membuat parameter kerja. Bikin sendiri umpan balik yang Anda butuhkan. Undang atasan melalui e-mail untuk rapat. Cantumkan jadwalnya. Diskusikan dengan dia hanya masalah yang genting saja. Bila bos punya hambatan soal keahlian memimpin, katakan apa yang Anda perlukan dari dia untuk tugas Anda, lalu selamatkan diri Anda dengan mengirim tugas yang telah diselesaikan melalui e-mail.Atasan "Licik" Dia tipe atasan yang sadar akan apa yang harus dilakukan agar selalu terlihat baik. Ia tak akan segan mendepak Anda hanya karena terganggu rencana kerjanya. Dia licik dan pilih kasih, tidak akan berpikir dua kali untuk memperalat Anda demi mencapai sukses kariernya. Dukung dia dengan memberinya strategi agar dia tampil baik. Pusatkan perhatian pada pekerjaan yang bermutu. Siap-siap untuk menjadi pusat perhatian walaupun itu akan menyiksa Anda. Jangan percaya bahwa dia tertarik pada minat Anda. Tegaskan kepada dia pekerjaan yang Anda mau dengan menampilkan "profil" dan kepentingannya bagi pimpinan perusahaan

Atasan Kaku
Hal ini bisa disebabkan karena IQ- nya yang rendah atau memang sifat aslinya demikian. Dia tidak mengerti konteks, nuansa, atau pendapat kalangan atas. Bila masalahnya adalah intelektual yang rendah, perlakukan dia seperti anak kecil. Tetapi bila masalahnya terletak pada cara berpikir, asah komunikasi Anda sesuai kebutuhannya. Bila dia tipe atasan yang melihat sesuatu berdasar fakta, jangan buang waktu Anda dengan berbasa-basi. Jelaskan secara lugas dan gunakan komunikasi seperlunya.

Atasan Obsesif Pada Hal Kecil
Dia percaya pada Anda seperti Anda percaya pada anak berumur 5 tahun yang berada di belakang kemudi mobil. Tidak perduli serinci apa yang Anda berikan padanya atau berapa kali Anda membuat, mengulang, dan membuat lagi pekerjaan Anda, tetap saja salah di matanya. Alhasil, Anda jadi sama sekali tidak termotivasi dan tidak punya semangat bersaing.

Mengapa dia begitu tidak percaya? Apakah karena dia takut tidak dapat menyenangkan atasannya atau memang karena dia sifatnya yang aneh? Bila masalahnya terletak pada rasa tidak aman pada dirinya, antisipasikan masalah yang akan membuat dia marah dengan meyakinkan dia bahwa semuanya aman. Misalnya, katakan, "Pada waktu mengerjakan ini, saya sudah bicara dengan Pak X dan dia setuju." Jangan lupa tulis di atas kertas agar dia lebih yakin dan tak menganggap perkataan Anda sekadar omog kosong.

Atasan "Tidak Terlihat"
Tidak ada yang memberi arahan pada Anda. Bahkan bos tak tahu apa yang Anda kerjakan. Tidak ada yang memperhatikan Anda apalagi memberi umpan balik. Atasan tipe ini memiliki banyak kesamaan dengan atasan yang lemah. Dia tidak kelihatan karena terlalu sibuk atau malas. Yang jelas, dia bukan jenis bos yang terlatih.

Bila dia tidak punya banyak waktu, siapkan pekerjaan lebih dahulu sebelum rapat agar rapat tersebut dapat berlangsung secara efisien. Buat strategi pada masalah di mana Anda memerlukan dukungannya. Arahkan diri Anda, beri umpan balik terhadap pekerjaan Anda, dan lakukan evaluasi yang efektif. Ucapkan terima kasih pada diri sendiri untuk pekerjaan yang telah Anda selesaikan dengan baik. Buat mekanisme kerja untuk mendapatkan pengarahan, baik dalam rapat mingguan atau rapat bulanan dengan waktu yang telah ditetapkan bersama. Pegang janjinya.

Atasan "Royal" Beri Tugas
Dia tidak mempunya kehidupan dan menganggap Anda demikian pula. Anda tenggelam dalam pekerjaan tapi dia tetap memberi setumpuk kerjaan lagi. Kadang bos tipe ini pemalu dan linglung. Atau, saking sibuknya dengan pekerjaannya, sampai-sampai tidak sadar akan kebiasaannya mengganggu orang-orang di sekitarnya.

Bila Anda sudah bicara padanya dan dia tetap tidak mengerti, buat standar Anda sendiri untuk mengevaluasi. Jangan merasa bersalah bila Anda memerlukan waktu untuk urusan pribadi. Keseimbangan bekerja adalah hak Anda. Bila perusahaan tempat Anda bekerja termasuk tipe perusahaan yang pilih kasih, ingatkan atasan Anda akan kejanggalan antara peraturan dan kebiasaan.

DUA PILIHAN
Dia kasar. Dia senang melihat Anda susah. Dia memiliki binatang piaraan yang amat disayangi tetapi Anda tidak termasuk di dalamnya. Kadang bos yang jahat adalah tipe pemberi pekerjaan di luar batas kemampuan. Pepatah mengatakan, di balik muka yang kasar tersimpan hati yang lembut, Bila Anda berhadapan muka dengannya, apakah dia akan meminta maaf atau marah? Lupakan tipe atasan Anda.

Yang terpenting adalah berbicara padanya karena mungkin dia tidak menyadari kebiasaannya. Jangan menyamaratakan kepribadiannya. Lebih baik bicara secara spesifik dan ungkapkan apa yang Anda rasakan. Lakukan tanpa harus memepermalukannya. Misalnya dengan mengatakan, "Mungkin Bapak tidak tahu...." atau "Mungkin Ibu tak menyadari..." atau "Mungkin sebetulnya Bapak tidak bermaksud ..."

Bila tidak satu pun strategi berhasil, Anda punya dua pilihan. Bila Anda mempunyai alasan pribadi untuk tetap bekerja di perusahaan tersebut (entah karena mencintai pekerjaan Anda, bisa belajar banyak diperusahaan ini, menyukai teman-teman kerja ) Anda dapat bertahan dan acuhkan atasan Anda sedapat mungkin. Pilihan lain, berhenti dari situ. Ingat, hidup terlalu singkat untuk berurusan dengan penyalahgunaan seperti yang Anda hadapi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar